Senin, 07 Desember 2015

PARAMETER KUALITAS MINYAK KELAPA SAWIT (CPO)

Kualitas atau mutu minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) harus memenuhi keinginan pembeli. Spesifikasi dapat ditentukan oleh produsen atau konsumen. Oleh karena itu dilakukan pemantauan kualitas dari yang berkaitan dari proses produksi. Laboratorium menjalankan fungsi ini ini, Tugas-tugas laboratorium di pabrik kelapa sawit adalah sebagai berikut :

1. Memeriksa mutu buah tanda buah segar (tbs) kelapa sawit
2. Memeriksa kulitas CPO & jumlah produksi CPO (% OER)
3. Memeriksa kualitas Kernel (inti sawit) & jumlah produksi kernel (% KER)
4. Menganalisa jumlah kehilangan selama produksi, oil  loss & kernel loss
5. Menganalisa air dari raw water sampai air boiler
6. Memeriksa kualitas cpo & kernel yang akan dikirim ke konsumen.
7. Menganalisa limbah  CPO
8. Menganalisa land application (air limbah yang dialirkan ke lahan sebagai pupuk).


Beberapa parameter CPO yang dianalisa :

1. FFA (free fatty acid)
FFA atau free fatty acid adalah group dari asam yang dibebaskan pada hidrolisa pada lemak. terdapat berbagai macam lemak tapi yang paling banyak yaitu asam palmitat, sehingga berat molekulnya dipakai dalam perhitungan. FFA tidak lebih dari 5%.

2. Moisture Content (kadar air)
Pengecekan kadar air adalah untuk menilai  kandungan zat menguap  dalam minyak yang menguap pada suhu 103°C. Termasuk didalamnya air. Nilai moisture > 0.5 %

3. Inpurities Content (kadar kotoran)
Kadar kotorang pada minyak  adalah untuk menilai kadar kotoran dalam minyak yang berupa zat yang tidak larut dalam pelarut organik yang telah ditentukan, kemudian disaring dengan media penyaring dan dicucu dengan pelarut tersebut, dikeringkan lalu ditimbang. Nilai dirt content tidak lebih dari  0.02% 

4. Peroxide value
Peroxide adalah hasil oksidasi pertama yang nontransient dan terbentuk karena bertambahnya radikal aktif molekul oksigen pada gugus metilen aktif pada rantai asam lemak yang terdapat dalam minyak. Peroxide value adalah untuk menentukan derajat kerusakan pada minyak atau lemak. Proses pembentukan peroksida dapat dipercepat oleh :
a. cahaya
b. suasana asam
c. kelembaban udara
d. katalis (logam FE, Co, Mn, Ni dan Cr)
Peroksida juga dapat mempercepat proses timbulnya bau tengik dan flavor yang tidak dikehendaki dalam bahan pangan. Nilai peroxide value yang baik  pada CPO < 1 meq/kgl


5. Dobi
Dobi adalah indeks daya pemucatan merupakan rasio kandungan karoten dan produk oksidasi sekunder pada CPO. Nilai Dobi yang rendah mengindikasikan meningkatnya kandungan produk oksidasi sekunder (produk  oksidasi dari karotenoid yang dapat terjadi dari efek rantai asam lemak teroksidasi). Nilai Dobi yang baik > 2.5

6. ß Carotene
Senyawa karotene adalah suatu senyawa yang larut dalam lemak, berwarna kuning sampai merah dalam CPO, sangat di pengaruhi oleh kematangan buah. ß carotene pada proses refinery sengaja dihilangkan untuk memperoleh minyak goreng yang jernih juga menghindari terjadinya degradasi ß carotene oleh panas, padahal ß carotene merupakan pro-vitamin A dan juga sebagai antioksidan alami. Spesifikasi > 500 ppm

7. Iodine Value
iodine value adalah suatu besaran untuk mengukur derajat ketidak jenuhan dalam asam lemak. Ini dinyatakan dengan jumlah gram iodine yang diserap  oleh 100 g lemak. Bilangan iodine tergantung pada jumlah asam lemak tidak jenuh dalam minyak. Lemak yang akan diperiksa dilarutkan dalam iso oktan kemudian ditambahkan larutan iodine berlebih, sisa iodine yang tidak bereaksi dititrasi dengan Na. thiosulfat. Spesifikasi > 50