Kamis, 02 Juni 2011

BIOLOGI KELAPA SAWIT

1. TANDAN BUAH SAWIT 
Tanaman kelapa sawit (Elaeis quinensis Jacq) merupakan tumbuhan tropis golongan plama yang termasuk tanaman tahunan.
Berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah,pada umumnya kelapa sawit dibedakan menjadi 3, yaitu:Dura, Pisifera dan Tenera.

Dura, ciri-cirinya : Daging tipis, cangkang tebal, dan tidak terdapat lingkaran serabut pada bagian luar cangkang.

Pisifera, ciri-cirinya : daging buah tebal dan cangkang sangat tipis bahkan tidak ada.

Tenera, ciri-cirinya : daging buah cukup, bercangkang tipis, terdapat serabut di sekeliling cangkang dan tandan buah lebih banyak tetapi ukurannya relatif lebih kecil.

Hampir sebagian besar tanaman kelapa sawit unggul untuk kepentingan komersial adalah berjenis TENERA. Dimana jenis tersebut dihasilkan dengan menyilangkan DURA dan PSIFERA. Sedangkan jenis sawit yang tidak unggul umumnya berjenis DURA atau PSIFERA.

Mengapa TENERA yang digunakan untuk kepentingan komersil? Karena jenis ini memiliki produksi dan rendeman tinggi, serta pengolahannya tidak merusak mesin. Sebaliknya untuk jenis DURA atau PSIFERA, produktivitas rendah, rendemen 16%, PKO tidak dapat dimanfaatkan karena cangkang tidak dapat dipecahkan dan dapat merusak mesin pabrik.

TENERA yang unggul tersebut hanya dihasilkan oleh sumber benih yang telah memiliki koleksi induk DURA dan PSIFERA terpilih. Sedangkan sawit asalan yang berjenis DURA atau PSIFERA umumnya dikumpulkan langsung dari kebun-kebun produksi.

Buah sawit berukuran kecil antara 12-18 gr/butir yang duduk tergantung pada kesempurnaan penyerbukan. Beberapa bulir bersatu membentuk tandan. Buah sawit yang dipanen dalam bentuk tandan disebut dengan tandan buah sawit.

Tanaman kelapa sawit sudah mulai menghasilkan pada umur 24-30 bulan, buah yang pertama keluar masih buah pasir, artinya blm dapat diolah dalam pabrik, karena masih mengandung minyak yang rendah.

Dalam satu pohon terdapat bunga betina dan bunga jantan yg berbeda, sehingga penyerbukannya adalah penyerbukan silang. Jumlah bunga betina dan bunga jantan yang terbentuk dipengaruhi oleh sifat tanaman dan pengaruh lingkungan seperti pemeliharaan, pemupukan dan perlakuan lainnya.

Umur buah tergantung jenis tanaman, umur tanaman dan iklim, umumnya buah telah dapat dipanen setelah 6 bulan terhitung setelah penyerbukan.


2. PEMBENTUKAN MINYAK DALAM BUAH

Hasil utama yang dapat diperoleh dari tanda buah sawit ialahminyak sawit yang terdapat dalam daging buah (mesokarp) dan minyak inti sawit yang terdapat pada kernel.
Kedua jenis minyak ini berbeda dalam hal komposisi asam lemak dan sifat fisika-kimia.

Minyak sawit dan inti sawit  mulai terbentuk sesudah 100 hari setelah penyerbukan. dan berhenti setelah 180 hari atau setelah dalam buah minyak sudah jenuh. Jika dalam buah sduah tidak terjadi lagi pembentukan minyak, maka yang terjadi ialah pemecahan trigliserida menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Pembentukan minyak berakhir jika dari tandan yang bersangkutan telah terdapat buah membrondol normal.

CH2RCOO                                            CH2OH
l                                                               l
CHRCOO         +    3H2O     <--->       CHOH                        +          рей RCOOH
l                                                               l
CH2RCOO                                            CH2OH      


TAG    +   H2O   <--->   DAG   +   ALB
DAG   +   H2O    <--->   MAG  +   ALB
MAG   +  H2O    <---->  Gliserol + ALB

 Minyak yang mula-mula terbentuk dalam buah adalah trigliserida yang mengandung asam lemak bebas jenuh dan setelah mendekati masa pematangan buah terjadi pembentukan trigliserida yang mengandung asam lemak yang tidak jenuh.

Minyak yang terbentuk dalam daging buah maupun dalam inti terbentuk emulsi pada kantong-kantong minyak dan agar minyak tidak keluar dari buah, maka buah dilapisi dengan malam yang tebal dan berkilat.
Untuk melindungi minyak dari oksidasi yang dirangsang oleh sinar matahari maka tanaman tersebut membetuk senyawa kimia perlindung yaitu karotin. Setelah penyerbukan kelihatan buah berwarna hitam kehijau-hijauan dan setelah terjadi pembentukan minyak terjadi perubahan warna buah menjadi ungu kehijau-hijauan. Pada saat pembentukan minyak terjadi yaitu trigliserida dengan asam lemak tidak jenuh, tanaman membentuk karotin dan phitol untuk melindungi dari oksidasi, sedangkan klorofil tidak mampu melakukannya sebagai antioksidasi.


3. KLASIFIKASI MUTU TBS (TANDAN BUAH SEGAR)

Dasar penentuan klasifikasi mutu buah yang dipakai menurut kriteria panen bagi tanaman sebagai berikut :

  • Buah Mentah adalah buah yang kurang dari 2 brondol lepas per Kg berat tandannya.
  • Buah Masak normal adalah buah yang lebih dari 2 brondolan lepas per Kg berat tandannya sampai kurang dari 90 % buah yang memberondol terhadap tandannya.
  • Buah busuk/janjang kosong adalah lebih 90% brondolan yang lepas dari tandannya.
  • Gagang panjang adalah panjang gagang lebih dari 3 cm dari dasar janjang.
  • Tandan digigit tikus adalah kerusakan tandan yang disebabkan oleh gigitan tikus. Kategori tandan digigit tikus yaitu apabila brondolan pada tandan telah rusak akibat gigitan tikus sebanyak 5 brondol atau lebih. Pada bekas gigitan tersebut akan terlihat kernel yang ada didlam brondolan.
  • Brondolan lepas adalah brondolan yang masuk ke pabrik dan dihitung persentasenya terhadap jumlah berat tandan setiap analisa.
  • Sampah/kotoran adalah kotoran yang ikut masuk bersama buah ke pabrik, antara lain : daun sawit, pasir, batu, gagang buah (bonggol), kelopak buah (calyx) dll.
  • Buah abnormal (buah batu dan buah sakit) adalah buah yang kelihatan masak tetapi tidak ada brondolan yang lepas dari tandannya dan pada ujung brondolan timbul retak-retak. Sedangkan pada buah sakit ditandai dengan adanya jamur pada permukaan brondolan.