Kamis, 02 Juni 2011

BIOLOGI KELAPA SAWIT

1. TANDAN BUAH SAWIT 
Tanaman kelapa sawit (Elaeis quinensis Jacq) merupakan tumbuhan tropis golongan plama yang termasuk tanaman tahunan.
Berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah,pada umumnya kelapa sawit dibedakan menjadi 3, yaitu:Dura, Pisifera dan Tenera.

Dura, ciri-cirinya : Daging tipis, cangkang tebal, dan tidak terdapat lingkaran serabut pada bagian luar cangkang.

Pisifera, ciri-cirinya : daging buah tebal dan cangkang sangat tipis bahkan tidak ada.

Tenera, ciri-cirinya : daging buah cukup, bercangkang tipis, terdapat serabut di sekeliling cangkang dan tandan buah lebih banyak tetapi ukurannya relatif lebih kecil.

Hampir sebagian besar tanaman kelapa sawit unggul untuk kepentingan komersial adalah berjenis TENERA. Dimana jenis tersebut dihasilkan dengan menyilangkan DURA dan PSIFERA. Sedangkan jenis sawit yang tidak unggul umumnya berjenis DURA atau PSIFERA.

Mengapa TENERA yang digunakan untuk kepentingan komersil? Karena jenis ini memiliki produksi dan rendeman tinggi, serta pengolahannya tidak merusak mesin. Sebaliknya untuk jenis DURA atau PSIFERA, produktivitas rendah, rendemen 16%, PKO tidak dapat dimanfaatkan karena cangkang tidak dapat dipecahkan dan dapat merusak mesin pabrik.

TENERA yang unggul tersebut hanya dihasilkan oleh sumber benih yang telah memiliki koleksi induk DURA dan PSIFERA terpilih. Sedangkan sawit asalan yang berjenis DURA atau PSIFERA umumnya dikumpulkan langsung dari kebun-kebun produksi.

Buah sawit berukuran kecil antara 12-18 gr/butir yang duduk tergantung pada kesempurnaan penyerbukan. Beberapa bulir bersatu membentuk tandan. Buah sawit yang dipanen dalam bentuk tandan disebut dengan tandan buah sawit.

Tanaman kelapa sawit sudah mulai menghasilkan pada umur 24-30 bulan, buah yang pertama keluar masih buah pasir, artinya blm dapat diolah dalam pabrik, karena masih mengandung minyak yang rendah.

Dalam satu pohon terdapat bunga betina dan bunga jantan yg berbeda, sehingga penyerbukannya adalah penyerbukan silang. Jumlah bunga betina dan bunga jantan yang terbentuk dipengaruhi oleh sifat tanaman dan pengaruh lingkungan seperti pemeliharaan, pemupukan dan perlakuan lainnya.

Umur buah tergantung jenis tanaman, umur tanaman dan iklim, umumnya buah telah dapat dipanen setelah 6 bulan terhitung setelah penyerbukan.


2. PEMBENTUKAN MINYAK DALAM BUAH

Hasil utama yang dapat diperoleh dari tanda buah sawit ialahminyak sawit yang terdapat dalam daging buah (mesokarp) dan minyak inti sawit yang terdapat pada kernel.
Kedua jenis minyak ini berbeda dalam hal komposisi asam lemak dan sifat fisika-kimia.

Minyak sawit dan inti sawit  mulai terbentuk sesudah 100 hari setelah penyerbukan. dan berhenti setelah 180 hari atau setelah dalam buah minyak sudah jenuh. Jika dalam buah sduah tidak terjadi lagi pembentukan minyak, maka yang terjadi ialah pemecahan trigliserida menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Pembentukan minyak berakhir jika dari tandan yang bersangkutan telah terdapat buah membrondol normal.

CH2RCOO                                            CH2OH
l                                                               l
CHRCOO         +    3H2O     <--->       CHOH                        +          ३ RCOOH
l                                                               l
CH2RCOO                                            CH2OH      


TAG    +   H2O   <--->   DAG   +   ALB
DAG   +   H2O    <--->   MAG  +   ALB
MAG   +  H2O    <---->  Gliserol + ALB

 Minyak yang mula-mula terbentuk dalam buah adalah trigliserida yang mengandung asam lemak bebas jenuh dan setelah mendekati masa pematangan buah terjadi pembentukan trigliserida yang mengandung asam lemak yang tidak jenuh.

Minyak yang terbentuk dalam daging buah maupun dalam inti terbentuk emulsi pada kantong-kantong minyak dan agar minyak tidak keluar dari buah, maka buah dilapisi dengan malam yang tebal dan berkilat.
Untuk melindungi minyak dari oksidasi yang dirangsang oleh sinar matahari maka tanaman tersebut membetuk senyawa kimia perlindung yaitu karotin. Setelah penyerbukan kelihatan buah berwarna hitam kehijau-hijauan dan setelah terjadi pembentukan minyak terjadi perubahan warna buah menjadi ungu kehijau-hijauan. Pada saat pembentukan minyak terjadi yaitu trigliserida dengan asam lemak tidak jenuh, tanaman membentuk karotin dan phitol untuk melindungi dari oksidasi, sedangkan klorofil tidak mampu melakukannya sebagai antioksidasi.


3. KLASIFIKASI MUTU TBS (TANDAN BUAH SEGAR)

Dasar penentuan klasifikasi mutu buah yang dipakai menurut kriteria panen bagi tanaman sebagai berikut :

  • Buah Mentah adalah buah yang kurang dari 2 brondol lepas per Kg berat tandannya.
  • Buah Masak normal adalah buah yang lebih dari 2 brondolan lepas per Kg berat tandannya sampai kurang dari 90 % buah yang memberondol terhadap tandannya.
  • Buah busuk/janjang kosong adalah lebih 90% brondolan yang lepas dari tandannya.
  • Gagang panjang adalah panjang gagang lebih dari 3 cm dari dasar janjang.
  • Tandan digigit tikus adalah kerusakan tandan yang disebabkan oleh gigitan tikus. Kategori tandan digigit tikus yaitu apabila brondolan pada tandan telah rusak akibat gigitan tikus sebanyak 5 brondol atau lebih. Pada bekas gigitan tersebut akan terlihat kernel yang ada didlam brondolan.
  • Brondolan lepas adalah brondolan yang masuk ke pabrik dan dihitung persentasenya terhadap jumlah berat tandan setiap analisa.
  • Sampah/kotoran adalah kotoran yang ikut masuk bersama buah ke pabrik, antara lain : daun sawit, pasir, batu, gagang buah (bonggol), kelopak buah (calyx) dll.
  • Buah abnormal (buah batu dan buah sakit) adalah buah yang kelihatan masak tetapi tidak ada brondolan yang lepas dari tandannya dan pada ujung brondolan timbul retak-retak. Sedangkan pada buah sakit ditandai dengan adanya jamur pada permukaan brondolan.

Kamis, 19 Mei 2011

ASAM LEMAK BEBAS DARI BUAH KELAPA SAWIT

Asam Lemak Bebas (ALB) atau free fatty acid (FFA), adalah asam yang di bebaskan pada hidrolisa dari lemak. Terdapat berbagai macam lemak, tetapi untuk perhitungan, kadar ALB minyak sawit dianggap sebagai Asam Palmitat (berat molekul 256).
Daging  kelapa sawit  mengandung enzim lipase yang dapat menyebabkan kerusakan pada mutu minyak ketika struktur seluler terganggu.
Enzim yang berada didalam jaringan daging buah tidak aktif karena terselubung oleh lapisan vakuola, sehingga tidak dapat berinteraksi dengan minyak yang banyak terkandung pada daging buah. Masih aktif di bawah 15 derajat C dan non aktif dengan temp diatas 50 derajat C.
Apabila trigliserida bereaksi dengan air maka menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas.

CH2RCOO                                            CH2OH
l                                                               l
CHRCOO         +    3H2O     <--->       CHOH                        +          ३ RCOOH
l                                                               l
CH2RCOO                                            CH2OH      


TAG    +   H2O   <--->   DAG   +   ALB
DAG   +   H2O    <--->   MAG  +   ALB
MAG   +  H2O    <---->  Gliserol + ALB

Reaksi hidrolisis lemak  bersifat reversible merupakan reaksi kesetimbangan kondisi tercapai bila kecepatan reaksi pemecahan lemak sama dengan reaksi pembentukan lemak.
Reaksi hidrolisis lemak berlangsung secara bertahap yaitu pembentukan isomer diasilgliserol, proses pembentukan alpha & betha monoasilgliserol dan proses pembentukan gliserol.


Sebelum proses ektraksi minyak dilakukan, pertama-tam buah direbus di dalam stelizer. Salah satu tujuannya yaitu mengnonaktifkan aktifitas enzim. Didalam buah kelapa sawit ada enzim lipase dan oksidase yang tetap bekerja sebelum enzim itu dihentikan dengan cara fisika dan kimia.

Cara fisika yaitu dengan cara pemanasan pada suhu yang dapat mendegradasi protein.
Enzim lipase bertindak sebagai katalisator dalam pembentukan trigliserida dan kemudian memecahnya kembali menjadi asam lemak bebas (ALB).

Enzim Oksidase berperan dalam proses pembentukan peroksida yang kemudian dioksidasi lagi dan pecah menjadi gugusan aldehide dan kation. Senyawa yang terakhir bila dioksidasi lagi akan menjadi asam. Jadi ALB yang terdapat  dalam minyak sawit merupakan hasil kerja enzim lipase dan oksidase.

Aktifitas enzim semakin tinggi apabila buah mengalami luka. Untuk mengurangi aktifitas enzim sampai di pabrik kelapa sawit diusahakan agar buah tidak rusak dan buah tidak busuk. Enzim tersebut tidak aktif lagi pad temperatur 50 derajat C. Karena itu perebusan di dalam sterilizer pada temperatur 120 derajat C akan menghentikan enzim.



VARIABEL YANG SANGAT BERPENGARUH TERHADAP ASAM LEMAK BEBAS

Beberapa variabel proses yang sangat berpengaruh terhadap perolehan asam lemak seperti pengaruh suhu, kematangan buah, kadar pelukaan buah, pengadukan, penambahan air, penambahan CPO dan lama penyimpanan.

1. Pengaruh  Temperatur

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh bahwa kadar asam lemak yang paling tinggi didapat pada suhu kamar (25 oC – 27 oC). Enzim lipase pada buah kelapa sawit sudah tidak aktif pada suhu pendinginan 8 oC dan pada pemanasan pada suhu 50 oC.
Secara umum temperatur sangat berpengaruh pada reaksi kimia, dimana kenaikan temperatur akan menaikkan kecepatan reaksi.  Sifat enzim yang inaktif pada suhu tinggi, maka pada proses enzimatis ada batasan suhu supaya enzim dapat bekerja secara optimal. Penurunan aktifitas enzim pada suhu tinggi diduga diakibatkan oleh denaturasi protein.
juga pada suhu rendah, aktifitas enzim juga menurun yang diakibatkan oleh denaturasi enzim.


2. Pengaruh Penambahan Air

Air mempunyai pengaruh pada reaksi yang terjadi, dan pengaruh ini pada dasarnya adalah membantu terjadinya kontak antara substrat dengan enzim. Enzim lipase aktif pada permukaan (interface) antara lapisan minyak dan air, sehingga dengan melakukan pengadukan, maka kandungan air pada buah akan mampu untuk membantu terjadinya kontak ini.
Pada proses hidrolisa ini, secara stokiometri air pada buah sudah berlebih untuk menghasilkan asam lemak (kadar air pada buah adalah sekitar 28%), tetapi karena air ini berada pada padatan maka perlu dilakukan pelumatan buah dan selanjutnya dilakukan pengadukan. Disamping itu, untuk mengatasi/mencegah kekurangan air.
Pengaruh kadar air pada produk yang dicapai sangat besar, dimana kandungan air yang sangat besar ini mengakibatkan reaksi antara asam lemak dan gliserol tidak dapat terjadi dengan baik.


3. Pengaruh  Pelukaan dan Pengadukan Buah

Enzim lipase tidak berada dalam minyak, tetapi berada dalam serat. Tingkat pelukaan buah dan pengadukan sangat berpengaruh terhadap proses hidrolisa karena akan membantu terjadinya kontak antara enzim dan minyak (substrat). Hal ini karena posisi enzim lipase pada buah sawit belum diketahui secara pasti, sehingga untuk mengatasi hal ini maka buah harus dilumat sampai halus, kemudian minyak dan seratnya dicampur kembali. Dengan proses seperti ini terbukti bahwa kadar asam lemak yang diperoleh lebih tinggi dibandingkan jika buah tidak dilumat sampai halus (hanya dimemarkan/dilukai).
Pengaturan kecepatan pengadukan pada reaksi ini perlu dilakukan, karena pada proses ini pengadukan berpengaruh kepada waktu kontak antara air, substrat dan enzim. Disamping itu, karena yang diaduk adalah campuran serat dan minyak, maka pemilihan rancangan pengaduk sangat perlu untuk diperhatikan.


4 Pengaruh Kematangan Buah

Buah yang terdapat pada satu tandan buah kelapa sawit tidak akan matang secara serempak. Buah yang berada pada lapisan luar biasanya lebih matang jika dibandingkan dengan buah yang berada pada bagian yang lebih dalam. Hal ini mengakibatkan adanya perbedaan persentase minyak yang terdapat pada setiap buah yang berada dalam satu tandan.
Pada buah kelapa sawit, semakin matang buah maka kadar minyaknya akan semakin tinggi. Dengan semakin tingginya kadar minyak pada buah maka proses hidrolisa secara enzimatis akan semakin cepat terjadi, sehingga perolehan asam lemak akan lebih tinggi.


5. Pengaruh Lama Penyimpanan

Secara alami asam lemak bebas akan terbentuk seiring dengan berjalannya waktu, baik karena aktifitas mikroba maupun karena hidrolisa dengan bantuan katalis enzim lipase. Namun demikian asam lemak bebas yang terbentuk dianggap sebagai hasil hidrolisa dengan menggunakan enzim lipase yang terdapat pada buah sawit.


6. Pengaruh Penambahan CPO

Pada proses ini, kecepatan reaksi lebih rendah jika penambahan kadar CPO terhadap campuran antara serat dan minyak semakin meningkat. Hal ini dapat terjadi karena enzim lipase yang berada pada buah sudah jenuh atau jumlahnya terbatas, sementara jumlah substrat sudah sangat berlebih.  Kecepatan reaksi bergantung kepada konsentrasi enzim lipase, bukan pada konsentrasi substrat.

Sifat-sifat enzim lipase adalah sebagai berikut :
• Temperatur optimum: 35 oC, pada suhu 50 oC enzim sebagian besar sudah rusak.
• pH optimum : 4,7 – 5,0
• Berat molekul : 45000-50000
• Dapat bekerja secara aerob maupun anaerob
• ko-faktor : Ca++, Sr++, Mg++. Dari ketiga ko-faktor ini yang paling efektif adalah Ca++
• Inhibitor : Zn2+, Cu2+, Hg2+, iodine, versene

































Sabtu, 16 April 2011

Palm Oil Mill



































THERE ARE 2 PRODUCT :
1. CPO (crude palm oil)
2. Kernel



1. RECEPTION STATION
FFB (fresh fruit bunch) is send to weighting bridge, after that go to loading ramp.
There is kind of FFB :
1. Unripe bunch
2. Under ripe bunch
3. Ripe bunch
4. Over ripe bunch
5. Empty Bunch
6. Old crop
7. Long stalk bunch





2.STERILISATION STATION


Nama  machine : Sterilizer

Fungsi :
 
1.Untuk Melepaskan Brondolan dari Tandan

Untuk  malepaskan brondol (spikelets fruits) dari tandan secara manual sebenarnya sudah cukup merebus merebus dalam air mendidih. Tetapi untuk melepaskan buah dari tandan dengan stripper, perebusan itu tidak memadai maka diperlukan uap jenuh bertekanan rendah agar diperoleh suhu yang semestinya dibagian dalam tandan buah.
Kenaikan suhu di dalam tandan buah dapat dihambat oleh adanya udara sekeliling tandan, jadi udara ini harus dikeluarkan terlebih dahulu sebelum dimulai perebusan yang sebenarnya. Untuk itu uap masuk dikeluarkan lagi sampai dua kali sebelum dimulai perebusan.
Selama pengeluaran uap dua kali ini, sekeliling tandan sudah bebas udara dan pada pemasukan uap yang terakhir diharapkan temperatur dalam tandan dapat bertambah.
Cara kerja perebusan yang telah disempurnakan, disebut perebusan tiga puncak (triple peak sterilization), dimana dua puncak pertama uap masuk dan keluar dipergunakan untuk membebaskan udara sekeliling tandan dan puncak terakhir khusus untuk merebus dan menaikan temperatur tandan.



2. Menghentikan Perkembangan ALB (FFA)
Pada awalnya perebusan dimaksudkan adalah untuk menghentikan kenaikan kadar asam lemak bebas (ALB) atau Free Fatty Acid (FFA), yg berasal dari buah, dengan cara menghentikan kegiatan enzym penyebab hidrolisa minyak.
Untuk menghentikan enzym sebenarnya sudah cukup dengan merebus sampai temperatur 50 derajat C selama beberapa menit saja.

 3. Penyempurnaan dalam Pengolahan
Selama perebusan tiga puncak kadar air dalam buah menjadi berkurang. Dengan berkurangnya air, susunan daging buah (pericarp) menjadi berubah satu sama lain sehingga pengambilan minyak dari serat selama proses pengempaan dan memisahkan dari zat bukan lemak (non oil solid) pada proses pemurnian akan lebih mudah dikerjakan.
Pada waktu bersamaan sel-sel minyak akan pecah dan berada dalam keadaan bebas saat pengeluaran uap perebusan (puncak ketiga).
Senyawa protein ini meerupakan cairan emulsi yang berbeda sehingga lapisan minyak lebih mudah dipisahkan sewaktu proses pemurnian.
Untuk keseluruhannya dengan perebusan tiga puncak, akibat dari penguapan sebagian air dalam daging buah, maka kemungkinan kehilangan minyak didalm serat maupun dalam lumpur buangan pada proses pemurnian akan menjadi lebih kecil.




4. Penyempurnaan dalam Pengolahan Inti Sawit
Dengan proses perebusan maka kadar air dalam biji sebagian dikurangi sehingga daya lekat inti sawit terhadap cngkangnya menjadi berkurang.
Pada proses perebusan tiga puncak pengurangan kadar air dalam biji juga relatif lebih besar hingga proses pengolahan biji tidak akan mengalami kesulitan lagi



Perebusan yang dilakukan harus menghasilkan :
- Buah harus lepas atau sekurang-kurangnya mudah lepas dari tandannya.
- Daging buah telah menjadi cukup lunak/lembek.




3.THRESHING  STATION











Fungsi :
Melepaskan/mengeluarkan/memisahkan semua  buah  dari tandanya.

 Dalam proses pemipilan, walaupun  telah  dilakukan  seefisien  mungkin  tetapi  beberapa  kerugian  kadang-kadang masih juga dialami antara lain :
a. Didalam tandan yang dipipil  kadang- kadang  masih  terdapat   beberapa  butir  buah  yang  tidak dapat  keluar, meskipun sudah terlepas dari tandannya.
b. Benturan-benturan yang terjadi terhadap tandan didalam alat pemipil mengharuskan agar semua buah terlepas  dan  keluar  dari  tandanya,  tetapi  hal  ini  ternyata  juga  mengakibatkan  kerusakan terhadap daging yang  telah menjadi lembek  karena  perebusan.


Faktor  yang mempengaruhi kerugian :
* Kriteria panen dan mutu buah yang diterima
* Metode/cara perebusan yang dilakukan
* Model/jenis alat pemipil yang dipergunakan




4. PRESSING  STATION
Function :
* for digest   fruit 
*maximize oil extration with minimize broken nut
* for breakpress cake before depericarping



Senin, 28 Maret 2011

TSUNAMI JEPANG

 

 

Tsunami Jepang dan Angka 11-3-11


(T)uhan
(S)ampaikan
(U)jian di
(N)ippon
(A)gar
(M)anusia
(I)nsaf & (I)ngat padaNYA

Tsunami sendiri berasal dari bahasa Jepang: tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan" yang berarti perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba.


Hari ini tanggal 11 Maret 2011 terjadi gempa dan tsunami yang hebat. Konon ini merupakan yang terbesar semenjak 140 tahun terakhir. Bahkan kemungkinan bisa mencapai kepulauan Indonesia.

Berikut ini adalah peristiwa tsunami di Jepang. Mau lihat videonya silakan klik disini


Apa sebenarnya penyebab tsunami ? Dari segi terminologi berasal dari bahasa jepang, Tsu yang berarti pelabuhan dan Nami yang berarti gelombang, karena tsunami sering terjadi di negara jepang, berdasarkan catatan sejarah di Jepang telah terjadi tsunami kurang lebih sebanyak 195 kali.

Sedangkan penjelasan lengkap tentang tsunami, Tsunami merupakan perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan antara lain oleh :
- gempa bumi yang berpusat di bawah laut,
- letusan gunung berapi bawah laut,
- longsor bawah laut,
- atau dapat juga karena hantaman meteor dari angkasa yang jatuh ke laut.


Gelombang ombak yang terjadi dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500 sampai dengan 1000 km per jam, kecepatan yang setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.

Penjelasan lengkap sebab terjadinya tsunami :
seperti yang telah disebutkan di atas Tsunami merupakan perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba.
Gerakan vertikal pada kerak bumi yang terjadi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar sehingga terjadilah tsunami.

Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.

Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.

Jika anda berada di pantai dan khawatir akan terjadi tsunami, di bawah ini merupakan beberapa peringatan dan tips jika terjadi tsunami.
Jika anda berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air laut dekat pantai surut
secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi
(perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
Jika anda sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita daripantai
telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut.
Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang
rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang.
Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.
Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air laut dekat pantai
surut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yangtinggi
(perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita daripantai
telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut.
Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerahyang
rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang.
Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.

Rabu, 23 Maret 2011

AIR BOILER


Kegunaan air dalam proses industri sangat banyak sekali, selain sebagai air baku pada industri air minum dan pemutar turbin pada pembangkit tenaga listrik, juga sebagai alat bantu utama dalam kerja pada proses – proses industri. Selain itu juga air digunakan sebagai sarana pembersihan ( cleaning ) baik itu cleaning area atau alat – alat produksi yang tidak memerlukan air dengan perlakuan khusus atau cleaning dengan menggunakan air dengan kualitas dan prasyarat tertentu yang membutuhkan sterilisasi dan ketelitian yang tinggi. Dalam hal ini pembahasan difokuskan pada air sebagai penghasil energi kalor dan sebagai penyerap energi kalor ( pendingin ) dalam industri pada umumnya.

Memproduksi steam yang berkualitas tergantung pada pengolahan air yang benar untukmengendalikan kemurnian steam, endapan dan korosi. Sebuah boiler merupakan bagian dari sistim boiler, yang menerima semua bahan pencemar dari sistim didepannya.Kinerja boiler,efisiensi, semua bahan pencemar dari sistim didepannya .Kinerja boiler,efisiensi, dan umur layanan merupakan hasil langsung dari pemilihan dan pengendalian airumpan yang digunakan dalam boiler.


Boiller adalah tungku dalam berbagai bentuk dan ukuran yang digunakan untuk menghasilkan uap lewat penguapan air untuk dipakai pada pembangkit tenaga listrik lewat turbin, proses kimia, dan pemanasan dalam produksi. 

Sistem kerjanya yaitu air diubah menjadi uap. Panas disalurkan ke air dalam boiler, dan uap yang dihasilkan terus – menerus. Feed water boiler dikirim ke boiler untuk menggantikan uap yang hilang. Saat uap meninggalkan air boiler, partikel padat yang terlarut semula dalam feed water boiler tertinggal. 


Partikel padat yang tertinggal menjadi makin terkonsentrasi, dan pada saatnya mencapai suatu level dimana konsentrasi lebih lanjut akan menyebabkan kerak atau endapan untuk membentuk pada logam boiler. 



Feed water harus memenuhi prasyarat tertentu seperti yang diuraikan dalam tabel di bawah ini :
Parameter
Satuan
Pengendalian Batas
pH
Unit
10.5 – 11.5
Conductivity
µmhos/cm
5000, max
TDS
ppm
3500, max
P – Alkalinity
ppm
-
M – Alkalinity
ppm
800, max
O – Alkalinity
ppm
2.5 x SiO2, min
T. Hardness
ppm
-
Silica
ppm
150, max
Besi
ppm
2, max
Phosphat residual
ppm
20 – 50
Sulfite residual
ppm
20 – 50
pH condensate
Unit
8.0 – 9.0
NALCOH. Reference


Ketidaksesuaian kriteria air umpan boiler menurut baku mutu diatas akan mempengaruhi berbagai hal, misalnya :


1. Korosi
Peristiwa korosi adalah peristiwa elektrokimia, dimana logam berubah menjadi bentuk asalnya akibat dari oksidasi yang disebabkan berikatannya oksigen dengan logam, atau kerugian logam disebabkan oleh akibat beberapa kimia 
Penyebab korosi Boiller:
Oksigen Terlarut
Alkalinity ( Korosi pH tinggi pada Boiler tekanan tinggi )
Karbon dioksida ( korosi asam karbonat pada jalur kondensat )
Korosi khelate ( EDTA sebagai pengolahan pencegah kerak )
Akibat dari peristiwa korosi adalah penipisan dinding pada permukaan boiler sehingga dapat menyebabkan pipa pecah atau bocor. 
Cara mengatasi masalah di atas :
* menggunakan dearator : alat  untuk mengurangi oksigen dari air
* meninjeksikan kimia untuk menaikan pH, mengatur alkalinity & untuk mengikat oxigen (oxigen scavenger)

2. Kerak

Pengerakan pada sistem boiler dikarenakan :
Pengendapan hardness feedwater dan mineral lainnya
Kejenuhan berlebih dari partikel padat terlarut ( TDS ) mengakibatkan tegangan permukaan tinggi dan gelembung sulit pecah
Kerak boiler yang lazim : CaCO3, Ca3 (PO4)2, Mg(OH)2, MgSiO3, SiO2, Fe2(CO3)3, FePO4

Cara mengatasi masalah diatas : 
* meninjeksikan kimia untuk pencegah kerak
* mengontrol ketat terhadap kualitas air umpan
* menggunakan alat deminalizer yaitu anion exchanger (H,Cl,SO4,HCO3,SiO2) & cation exchanger (untuk mengikat Ca,Mg,Na) atau sering di sebut softener tank.

3. Endapan

Pembekuan material non mineral pada boiler, umumnya berasal dari:
Oksida besi sebagai produk korosi
Materi organic ( kotoran – bio, minyak dan getah ), Boiler bersifat alkalinity jika terkena gliserida maka akan terjadi reaksi penyabunan.
Partikel padat tersuspensi dari feedwater ( tanah endapan dan pasir )
Cara mengatasi :
1.Dengan mengatur blowdown
2.Mengontrol dengan ketat kualitas air umpan



Dari peristiwa – peristiwa ini mengakibatkan terbentuknya deposit pada pipa superheater, menyebabkan peristiwa overheating dan pecahnya pipa, terbentuknya deposit pada sirip turbin, menyebabkan turunnya effisiensi













































 

Selasa, 22 Maret 2011

Palm Oil Mill Processing

























































 










THERE ARE 2 PRODUCT :
1. CPO (crude palm oil)
2. Kernel

1. RECEPTION STATION
FFB (fresh fruit bunch) is send to weighting bridge, after that go to loading ramp.
There is kind of FFB :
1. Unripe bunch
2. Under ripe bunch
3. Ripe bunch
4. Over ripe bunch
5. Empty Bunch
6. Old crop
7. Long stalk bunch

2.STERILISATION STATION
Name of machine : sterilizer
Function :
To Release Nut from Bunches
Prevention of any further rise in FFA (Free fatty acid)
Preparation of the fruit mesocarp for  subsequent processing


3.THRESHING  STATION
Function :
Separetely  fruit   from  bunch

4. PRESSING  STATION
Function :
* for digest   fruit 
*maximize oil extration with minimize broken nut
* for breakpress cake before depericarping

5.CLARIFICATION  STATION
* Vibrating screen   :   Separately  crude oil  from dirt
* Clarifier tank : To collect oil  from   crude oil  using  continuous settling  tank
*Decanter : to collect  oil  from  sludge  using  decanter.
*Purifier : to purification  oil
*Vacum  dryer : Decrease  moisture


6.STORAGE  TANK
To  keep  with  controling of  quality
Moisture  =  0.18%
Dirt =  0.02 %
Dobi = 2.3%
FFA = 3%

7.DEPERICARPING  (KERNEL    RECOVERY    STATION) 
*Separetely  Fibre  &  Nut
*To clean up nut   from  fibre 

8.NUT  CRACKER/REFLEMILL
*To crack  nut  to get  broken  nut

9.WINNOWER   CYCLONE 
*To separate  kernel  from  shell  with  pnematic  system

10.HYDRO CLAYBATH
*Separate kernel and  shell  using  hydro claybath

11.DRYER 
*To dry &   keeping  kernel

12.SILO 
* To keep kernel   for  despatch
* Dirt  = 7 %
*Moisture = 7%
 *FFA =  5%



















 






























 
 
 







Minggu, 20 Maret 2011

PERSYARATAN & PENGUJIAN KUALITAS AIR MINUM

Air merupakan kebutuhan vital dalam kehidupan kita. Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari misalnya minum, mandi dan keperluan mencuci pakaian dan peralatan dapur harus memenuhi syarat kesehatan. Air yang mengandung bakteri patogen atau zat-zat terlarut lainnya dapat berakibat langsung pada kesehatan. Hal ini dapat terjadi bila sanitasi lingkungan kurang baik. Bila air tanah dan air permukaan tercemar kotoran, maka akan tersebar ke sumber air yang dipakai keperluan rumah tangga. Air juga dapat dicemari oleh logam-logam berat yang bersifat racun atau karena kandungan ion besi dan mangan yang tinggi, sebagaimana terjadi pada sebagian besar wilayah Bandung. Pemukiman yang padat memungkinkan tercemarnya air sumur oleh kotoran, karena letak sumur berdekatan dengan septic tanK (WC) atau berdekatan dengan saluran pembuangan limbah rumah tangga/pabrik.
Penggunaan air yang berkualitas kurang baik seperti itu untuk dikonsumsi, dalam jangka pendek, dapat mengakibatkan muntaber, diare, kolera, tipus dan disentri. Dalam jangka panjang dapat mengakibatkan penyakit keropos tulang, kerusakan gigi, kerusakan ginjal dan hati.
Penggunaan air yang berkualitas kurang baik untuk keperluan mandi maupun mencuci juga berakibat langsung pada kesehatan mata dan kulit. Kuman kudis, kurap dan borok dapat mudah disebarkan melalui air. Penyakit mata juga mudah ditularkan lewat air. Kulit dapat mengalami iritasi, kering, kusam dan kehitaman bila menggunakan air dengan kandungan ion besi dan mangan yang tinggi. Makanan yang kita makan dapat terkontaminasi akibat peralatan dapur/makan yang dicuci dengan air yang tercemar.
Oleh karena itu air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari harus dilakukan pengolahan air terlebih dahulu agar dapat memenuhi syarat kesehatan.

PERSYARATAN AIR MINUM

1. Persyaratan fisik air minum
yang dapat dilakukan dengan menggunakan indra penglihatan, penciuman, indra perasa.
a. air harus jernih, tidak keruh
b. tidak berwarna
c. rasanya tawar
d. temperatur normal (20 - 26 celcius)
e. tidak mengandung padatan

2. Persyaratan kimia
a. pH netral
b. tidak mengandung kimia beracun
c. tidak mengandung garam & ion-ion logam
d. kesadahan rendah
e. tidak mengandung bahan organik

3. Persyaratan mikrobiologis
a. tidak mengandung bakteri pathogen
b. tidak mengandung bakteri non pathogen

4. Persyaratan radioaktif

PENGUJIAN KUALITAS AIR SECARA SEDERHANA
Untuk menguji kualitas air, seperti kekeruhan, berwarna dan berbau dapat langsung diseteksi dengan panca indera. Namun air yang terlihat jernih dan tidak berbau belum tentu aman untuk digunakan untuk minum. Karenanya perlu diuji kualitasnya apakah memenuhi syarat kesehatan ataukah tidak.
Analisis kualitas air dapat dilakukan di laboratorium maupun secara sederhana. Pemeriksaan di laboratorium akan menghasilkan data yang lengkap dan bersifat kuantitatif, namun biayanya cukup mahal. 

Analisis secara sederhana dapat dilakukan sendiri di rumah untuk menguji kandungan kimia dalam air, yaitu sebagai berikut :
  • Setengah gelas air yang akan diperiksa dicampurkan dengan segelas air teh.
  • Selanjutnya didiamkan dalam keadaan terbuka hingga satu malam
  • Periksalah apakah ada perubahan warna, lendir dan lapisan seperti minyak di permukaan.
Semakin cepat perubahan yang terjadi pada air teh menunjukkan semakin tinggi kandungan kimiawi air tersebut. Bila perubahannya lambat atau baru berubah setelah pengamatan satu malam, kandungan kimiawinya lebih sedikit, namun tetap air itu kurang baik dikonsumsi. Dapat digunakan untuk keperluan lain, kecuali untuk dikonsumsi.
Air yang mengandung tingkat kesadahan dan kandungan logam tinggi dapat terlihat bila air teh berubah menjadi hitam, ungu atau biru. Bila air tetap berwarna seperti air teh, maka secara kimia kualitas air itu baik.


Gambar 1. Pengujian kandungan kimia air menggunakan air teh
Pengujian air secara biologis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
  • Air yang diuji dimasukkan ke dalam gelas kemudian ditutup.
  • Air tersebut dibiarkan sampai lima hari
  • Setelah lima hari air diperiksa. Apabila terdapat perubahan warna atau gumpalan warna (putih, hitam atau hijau), maka air tersebut kurang baik secara biologis (mengandung mikroorganisme atau bakteri berbahaya).
Air yang baik akan tetap jernih meskipun disimpan selama 5 hari. Semakin cepat terjadinya perubahan warna atau gumpalan pada air yang diperiksa menunjukkan semakin tinggi kadar mikroorganisme yang dikandungnya.

Gambar 2. Pengujian Sifat Biologi Air Secara Sederhana