Minggu, 20 Maret 2011

PERSYARATAN & PENGUJIAN KUALITAS AIR MINUM

Air merupakan kebutuhan vital dalam kehidupan kita. Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari misalnya minum, mandi dan keperluan mencuci pakaian dan peralatan dapur harus memenuhi syarat kesehatan. Air yang mengandung bakteri patogen atau zat-zat terlarut lainnya dapat berakibat langsung pada kesehatan. Hal ini dapat terjadi bila sanitasi lingkungan kurang baik. Bila air tanah dan air permukaan tercemar kotoran, maka akan tersebar ke sumber air yang dipakai keperluan rumah tangga. Air juga dapat dicemari oleh logam-logam berat yang bersifat racun atau karena kandungan ion besi dan mangan yang tinggi, sebagaimana terjadi pada sebagian besar wilayah Bandung. Pemukiman yang padat memungkinkan tercemarnya air sumur oleh kotoran, karena letak sumur berdekatan dengan septic tanK (WC) atau berdekatan dengan saluran pembuangan limbah rumah tangga/pabrik.
Penggunaan air yang berkualitas kurang baik seperti itu untuk dikonsumsi, dalam jangka pendek, dapat mengakibatkan muntaber, diare, kolera, tipus dan disentri. Dalam jangka panjang dapat mengakibatkan penyakit keropos tulang, kerusakan gigi, kerusakan ginjal dan hati.
Penggunaan air yang berkualitas kurang baik untuk keperluan mandi maupun mencuci juga berakibat langsung pada kesehatan mata dan kulit. Kuman kudis, kurap dan borok dapat mudah disebarkan melalui air. Penyakit mata juga mudah ditularkan lewat air. Kulit dapat mengalami iritasi, kering, kusam dan kehitaman bila menggunakan air dengan kandungan ion besi dan mangan yang tinggi. Makanan yang kita makan dapat terkontaminasi akibat peralatan dapur/makan yang dicuci dengan air yang tercemar.
Oleh karena itu air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari harus dilakukan pengolahan air terlebih dahulu agar dapat memenuhi syarat kesehatan.

PERSYARATAN AIR MINUM

1. Persyaratan fisik air minum
yang dapat dilakukan dengan menggunakan indra penglihatan, penciuman, indra perasa.
a. air harus jernih, tidak keruh
b. tidak berwarna
c. rasanya tawar
d. temperatur normal (20 - 26 celcius)
e. tidak mengandung padatan

2. Persyaratan kimia
a. pH netral
b. tidak mengandung kimia beracun
c. tidak mengandung garam & ion-ion logam
d. kesadahan rendah
e. tidak mengandung bahan organik

3. Persyaratan mikrobiologis
a. tidak mengandung bakteri pathogen
b. tidak mengandung bakteri non pathogen

4. Persyaratan radioaktif

PENGUJIAN KUALITAS AIR SECARA SEDERHANA
Untuk menguji kualitas air, seperti kekeruhan, berwarna dan berbau dapat langsung diseteksi dengan panca indera. Namun air yang terlihat jernih dan tidak berbau belum tentu aman untuk digunakan untuk minum. Karenanya perlu diuji kualitasnya apakah memenuhi syarat kesehatan ataukah tidak.
Analisis kualitas air dapat dilakukan di laboratorium maupun secara sederhana. Pemeriksaan di laboratorium akan menghasilkan data yang lengkap dan bersifat kuantitatif, namun biayanya cukup mahal. 

Analisis secara sederhana dapat dilakukan sendiri di rumah untuk menguji kandungan kimia dalam air, yaitu sebagai berikut :
  • Setengah gelas air yang akan diperiksa dicampurkan dengan segelas air teh.
  • Selanjutnya didiamkan dalam keadaan terbuka hingga satu malam
  • Periksalah apakah ada perubahan warna, lendir dan lapisan seperti minyak di permukaan.
Semakin cepat perubahan yang terjadi pada air teh menunjukkan semakin tinggi kandungan kimiawi air tersebut. Bila perubahannya lambat atau baru berubah setelah pengamatan satu malam, kandungan kimiawinya lebih sedikit, namun tetap air itu kurang baik dikonsumsi. Dapat digunakan untuk keperluan lain, kecuali untuk dikonsumsi.
Air yang mengandung tingkat kesadahan dan kandungan logam tinggi dapat terlihat bila air teh berubah menjadi hitam, ungu atau biru. Bila air tetap berwarna seperti air teh, maka secara kimia kualitas air itu baik.


Gambar 1. Pengujian kandungan kimia air menggunakan air teh
Pengujian air secara biologis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
  • Air yang diuji dimasukkan ke dalam gelas kemudian ditutup.
  • Air tersebut dibiarkan sampai lima hari
  • Setelah lima hari air diperiksa. Apabila terdapat perubahan warna atau gumpalan warna (putih, hitam atau hijau), maka air tersebut kurang baik secara biologis (mengandung mikroorganisme atau bakteri berbahaya).
Air yang baik akan tetap jernih meskipun disimpan selama 5 hari. Semakin cepat terjadinya perubahan warna atau gumpalan pada air yang diperiksa menunjukkan semakin tinggi kadar mikroorganisme yang dikandungnya.

Gambar 2. Pengujian Sifat Biologi Air Secara Sederhana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar