Senin, 28 Maret 2011

TSUNAMI JEPANG

 

 

Tsunami Jepang dan Angka 11-3-11


(T)uhan
(S)ampaikan
(U)jian di
(N)ippon
(A)gar
(M)anusia
(I)nsaf & (I)ngat padaNYA

Tsunami sendiri berasal dari bahasa Jepang: tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan" yang berarti perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba.


Hari ini tanggal 11 Maret 2011 terjadi gempa dan tsunami yang hebat. Konon ini merupakan yang terbesar semenjak 140 tahun terakhir. Bahkan kemungkinan bisa mencapai kepulauan Indonesia.

Berikut ini adalah peristiwa tsunami di Jepang. Mau lihat videonya silakan klik disini


Apa sebenarnya penyebab tsunami ? Dari segi terminologi berasal dari bahasa jepang, Tsu yang berarti pelabuhan dan Nami yang berarti gelombang, karena tsunami sering terjadi di negara jepang, berdasarkan catatan sejarah di Jepang telah terjadi tsunami kurang lebih sebanyak 195 kali.

Sedangkan penjelasan lengkap tentang tsunami, Tsunami merupakan perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan antara lain oleh :
- gempa bumi yang berpusat di bawah laut,
- letusan gunung berapi bawah laut,
- longsor bawah laut,
- atau dapat juga karena hantaman meteor dari angkasa yang jatuh ke laut.


Gelombang ombak yang terjadi dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500 sampai dengan 1000 km per jam, kecepatan yang setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.

Penjelasan lengkap sebab terjadinya tsunami :
seperti yang telah disebutkan di atas Tsunami merupakan perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba.
Gerakan vertikal pada kerak bumi yang terjadi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar sehingga terjadilah tsunami.

Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.

Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.

Jika anda berada di pantai dan khawatir akan terjadi tsunami, di bawah ini merupakan beberapa peringatan dan tips jika terjadi tsunami.
Jika anda berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air laut dekat pantai surut
secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi
(perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
Jika anda sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita daripantai
telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut.
Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang
rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang.
Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.
Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air laut dekat pantai
surut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yangtinggi
(perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita daripantai
telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut.
Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerahyang
rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang.
Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.

Rabu, 23 Maret 2011

AIR BOILER


Kegunaan air dalam proses industri sangat banyak sekali, selain sebagai air baku pada industri air minum dan pemutar turbin pada pembangkit tenaga listrik, juga sebagai alat bantu utama dalam kerja pada proses – proses industri. Selain itu juga air digunakan sebagai sarana pembersihan ( cleaning ) baik itu cleaning area atau alat – alat produksi yang tidak memerlukan air dengan perlakuan khusus atau cleaning dengan menggunakan air dengan kualitas dan prasyarat tertentu yang membutuhkan sterilisasi dan ketelitian yang tinggi. Dalam hal ini pembahasan difokuskan pada air sebagai penghasil energi kalor dan sebagai penyerap energi kalor ( pendingin ) dalam industri pada umumnya.

Memproduksi steam yang berkualitas tergantung pada pengolahan air yang benar untukmengendalikan kemurnian steam, endapan dan korosi. Sebuah boiler merupakan bagian dari sistim boiler, yang menerima semua bahan pencemar dari sistim didepannya.Kinerja boiler,efisiensi, semua bahan pencemar dari sistim didepannya .Kinerja boiler,efisiensi, dan umur layanan merupakan hasil langsung dari pemilihan dan pengendalian airumpan yang digunakan dalam boiler.


Boiller adalah tungku dalam berbagai bentuk dan ukuran yang digunakan untuk menghasilkan uap lewat penguapan air untuk dipakai pada pembangkit tenaga listrik lewat turbin, proses kimia, dan pemanasan dalam produksi. 

Sistem kerjanya yaitu air diubah menjadi uap. Panas disalurkan ke air dalam boiler, dan uap yang dihasilkan terus – menerus. Feed water boiler dikirim ke boiler untuk menggantikan uap yang hilang. Saat uap meninggalkan air boiler, partikel padat yang terlarut semula dalam feed water boiler tertinggal. 


Partikel padat yang tertinggal menjadi makin terkonsentrasi, dan pada saatnya mencapai suatu level dimana konsentrasi lebih lanjut akan menyebabkan kerak atau endapan untuk membentuk pada logam boiler. 



Feed water harus memenuhi prasyarat tertentu seperti yang diuraikan dalam tabel di bawah ini :
Parameter
Satuan
Pengendalian Batas
pH
Unit
10.5 – 11.5
Conductivity
µmhos/cm
5000, max
TDS
ppm
3500, max
P – Alkalinity
ppm
-
M – Alkalinity
ppm
800, max
O – Alkalinity
ppm
2.5 x SiO2, min
T. Hardness
ppm
-
Silica
ppm
150, max
Besi
ppm
2, max
Phosphat residual
ppm
20 – 50
Sulfite residual
ppm
20 – 50
pH condensate
Unit
8.0 – 9.0
NALCOH. Reference


Ketidaksesuaian kriteria air umpan boiler menurut baku mutu diatas akan mempengaruhi berbagai hal, misalnya :


1. Korosi
Peristiwa korosi adalah peristiwa elektrokimia, dimana logam berubah menjadi bentuk asalnya akibat dari oksidasi yang disebabkan berikatannya oksigen dengan logam, atau kerugian logam disebabkan oleh akibat beberapa kimia 
Penyebab korosi Boiller:
Oksigen Terlarut
Alkalinity ( Korosi pH tinggi pada Boiler tekanan tinggi )
Karbon dioksida ( korosi asam karbonat pada jalur kondensat )
Korosi khelate ( EDTA sebagai pengolahan pencegah kerak )
Akibat dari peristiwa korosi adalah penipisan dinding pada permukaan boiler sehingga dapat menyebabkan pipa pecah atau bocor. 
Cara mengatasi masalah di atas :
* menggunakan dearator : alat  untuk mengurangi oksigen dari air
* meninjeksikan kimia untuk menaikan pH, mengatur alkalinity & untuk mengikat oxigen (oxigen scavenger)

2. Kerak

Pengerakan pada sistem boiler dikarenakan :
Pengendapan hardness feedwater dan mineral lainnya
Kejenuhan berlebih dari partikel padat terlarut ( TDS ) mengakibatkan tegangan permukaan tinggi dan gelembung sulit pecah
Kerak boiler yang lazim : CaCO3, Ca3 (PO4)2, Mg(OH)2, MgSiO3, SiO2, Fe2(CO3)3, FePO4

Cara mengatasi masalah diatas : 
* meninjeksikan kimia untuk pencegah kerak
* mengontrol ketat terhadap kualitas air umpan
* menggunakan alat deminalizer yaitu anion exchanger (H,Cl,SO4,HCO3,SiO2) & cation exchanger (untuk mengikat Ca,Mg,Na) atau sering di sebut softener tank.

3. Endapan

Pembekuan material non mineral pada boiler, umumnya berasal dari:
Oksida besi sebagai produk korosi
Materi organic ( kotoran – bio, minyak dan getah ), Boiler bersifat alkalinity jika terkena gliserida maka akan terjadi reaksi penyabunan.
Partikel padat tersuspensi dari feedwater ( tanah endapan dan pasir )
Cara mengatasi :
1.Dengan mengatur blowdown
2.Mengontrol dengan ketat kualitas air umpan



Dari peristiwa – peristiwa ini mengakibatkan terbentuknya deposit pada pipa superheater, menyebabkan peristiwa overheating dan pecahnya pipa, terbentuknya deposit pada sirip turbin, menyebabkan turunnya effisiensi













































 

Selasa, 22 Maret 2011

Palm Oil Mill Processing

























































 










THERE ARE 2 PRODUCT :
1. CPO (crude palm oil)
2. Kernel

1. RECEPTION STATION
FFB (fresh fruit bunch) is send to weighting bridge, after that go to loading ramp.
There is kind of FFB :
1. Unripe bunch
2. Under ripe bunch
3. Ripe bunch
4. Over ripe bunch
5. Empty Bunch
6. Old crop
7. Long stalk bunch

2.STERILISATION STATION
Name of machine : sterilizer
Function :
To Release Nut from Bunches
Prevention of any further rise in FFA (Free fatty acid)
Preparation of the fruit mesocarp for  subsequent processing


3.THRESHING  STATION
Function :
Separetely  fruit   from  bunch

4. PRESSING  STATION
Function :
* for digest   fruit 
*maximize oil extration with minimize broken nut
* for breakpress cake before depericarping

5.CLARIFICATION  STATION
* Vibrating screen   :   Separately  crude oil  from dirt
* Clarifier tank : To collect oil  from   crude oil  using  continuous settling  tank
*Decanter : to collect  oil  from  sludge  using  decanter.
*Purifier : to purification  oil
*Vacum  dryer : Decrease  moisture


6.STORAGE  TANK
To  keep  with  controling of  quality
Moisture  =  0.18%
Dirt =  0.02 %
Dobi = 2.3%
FFA = 3%

7.DEPERICARPING  (KERNEL    RECOVERY    STATION) 
*Separetely  Fibre  &  Nut
*To clean up nut   from  fibre 

8.NUT  CRACKER/REFLEMILL
*To crack  nut  to get  broken  nut

9.WINNOWER   CYCLONE 
*To separate  kernel  from  shell  with  pnematic  system

10.HYDRO CLAYBATH
*Separate kernel and  shell  using  hydro claybath

11.DRYER 
*To dry &   keeping  kernel

12.SILO 
* To keep kernel   for  despatch
* Dirt  = 7 %
*Moisture = 7%
 *FFA =  5%



















 






























 
 
 







Minggu, 20 Maret 2011

PERSYARATAN & PENGUJIAN KUALITAS AIR MINUM

Air merupakan kebutuhan vital dalam kehidupan kita. Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari misalnya minum, mandi dan keperluan mencuci pakaian dan peralatan dapur harus memenuhi syarat kesehatan. Air yang mengandung bakteri patogen atau zat-zat terlarut lainnya dapat berakibat langsung pada kesehatan. Hal ini dapat terjadi bila sanitasi lingkungan kurang baik. Bila air tanah dan air permukaan tercemar kotoran, maka akan tersebar ke sumber air yang dipakai keperluan rumah tangga. Air juga dapat dicemari oleh logam-logam berat yang bersifat racun atau karena kandungan ion besi dan mangan yang tinggi, sebagaimana terjadi pada sebagian besar wilayah Bandung. Pemukiman yang padat memungkinkan tercemarnya air sumur oleh kotoran, karena letak sumur berdekatan dengan septic tanK (WC) atau berdekatan dengan saluran pembuangan limbah rumah tangga/pabrik.
Penggunaan air yang berkualitas kurang baik seperti itu untuk dikonsumsi, dalam jangka pendek, dapat mengakibatkan muntaber, diare, kolera, tipus dan disentri. Dalam jangka panjang dapat mengakibatkan penyakit keropos tulang, kerusakan gigi, kerusakan ginjal dan hati.
Penggunaan air yang berkualitas kurang baik untuk keperluan mandi maupun mencuci juga berakibat langsung pada kesehatan mata dan kulit. Kuman kudis, kurap dan borok dapat mudah disebarkan melalui air. Penyakit mata juga mudah ditularkan lewat air. Kulit dapat mengalami iritasi, kering, kusam dan kehitaman bila menggunakan air dengan kandungan ion besi dan mangan yang tinggi. Makanan yang kita makan dapat terkontaminasi akibat peralatan dapur/makan yang dicuci dengan air yang tercemar.
Oleh karena itu air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari harus dilakukan pengolahan air terlebih dahulu agar dapat memenuhi syarat kesehatan.

PERSYARATAN AIR MINUM

1. Persyaratan fisik air minum
yang dapat dilakukan dengan menggunakan indra penglihatan, penciuman, indra perasa.
a. air harus jernih, tidak keruh
b. tidak berwarna
c. rasanya tawar
d. temperatur normal (20 - 26 celcius)
e. tidak mengandung padatan

2. Persyaratan kimia
a. pH netral
b. tidak mengandung kimia beracun
c. tidak mengandung garam & ion-ion logam
d. kesadahan rendah
e. tidak mengandung bahan organik

3. Persyaratan mikrobiologis
a. tidak mengandung bakteri pathogen
b. tidak mengandung bakteri non pathogen

4. Persyaratan radioaktif

PENGUJIAN KUALITAS AIR SECARA SEDERHANA
Untuk menguji kualitas air, seperti kekeruhan, berwarna dan berbau dapat langsung diseteksi dengan panca indera. Namun air yang terlihat jernih dan tidak berbau belum tentu aman untuk digunakan untuk minum. Karenanya perlu diuji kualitasnya apakah memenuhi syarat kesehatan ataukah tidak.
Analisis kualitas air dapat dilakukan di laboratorium maupun secara sederhana. Pemeriksaan di laboratorium akan menghasilkan data yang lengkap dan bersifat kuantitatif, namun biayanya cukup mahal. 

Analisis secara sederhana dapat dilakukan sendiri di rumah untuk menguji kandungan kimia dalam air, yaitu sebagai berikut :
  • Setengah gelas air yang akan diperiksa dicampurkan dengan segelas air teh.
  • Selanjutnya didiamkan dalam keadaan terbuka hingga satu malam
  • Periksalah apakah ada perubahan warna, lendir dan lapisan seperti minyak di permukaan.
Semakin cepat perubahan yang terjadi pada air teh menunjukkan semakin tinggi kandungan kimiawi air tersebut. Bila perubahannya lambat atau baru berubah setelah pengamatan satu malam, kandungan kimiawinya lebih sedikit, namun tetap air itu kurang baik dikonsumsi. Dapat digunakan untuk keperluan lain, kecuali untuk dikonsumsi.
Air yang mengandung tingkat kesadahan dan kandungan logam tinggi dapat terlihat bila air teh berubah menjadi hitam, ungu atau biru. Bila air tetap berwarna seperti air teh, maka secara kimia kualitas air itu baik.


Gambar 1. Pengujian kandungan kimia air menggunakan air teh
Pengujian air secara biologis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
  • Air yang diuji dimasukkan ke dalam gelas kemudian ditutup.
  • Air tersebut dibiarkan sampai lima hari
  • Setelah lima hari air diperiksa. Apabila terdapat perubahan warna atau gumpalan warna (putih, hitam atau hijau), maka air tersebut kurang baik secara biologis (mengandung mikroorganisme atau bakteri berbahaya).
Air yang baik akan tetap jernih meskipun disimpan selama 5 hari. Semakin cepat terjadinya perubahan warna atau gumpalan pada air yang diperiksa menunjukkan semakin tinggi kadar mikroorganisme yang dikandungnya.

Gambar 2. Pengujian Sifat Biologi Air Secara Sederhana

Pengolahan Air Sederhana




Proses pengolahan air merupakan upaya untuk mendapatkan air yang bersih dan sehat untuk air ninum dan keperluan sehari-hari sesuai dengan standar mutu air untuk kesehatan.
Adapun tujuan pengolahan air adalah untuk :
    • menurunkan kekeruhan
    • menghilangkan bau, rasa dan warna
    • menurunkan dan mematikan mikroorganisme (bakteri)
    • megurangi kadar zat kimia yang terlaut dalam air.
    • meurunkan kesadahan
    • memperbaiki derjat keasaman (pH)

Berikut ini diuraikan pengolahan air dengan menggunakan proses dua tahap yaitu : pengendapan dengan cara kimia dan penyaringan. Tahap pengendapan dilakukan untuk mengendapkan kotoran berupa lumpur/tanah liat, ion-ion penyebab kesadahan air (besi dan mangan) dan zat-zat terlarut lainnya.
Tahap penyaringan dilakukan untuk menghilangkan bau dan endapan.

1. Alat dan bahan yang diperlukan : 

a. Bahan Kimia untuk Pengendapan :
Bahan kimia yang digunakan untuk pengolahan 100 liter air adalah 10 gram tawas, 5 gram kaporit, 10 gram kapur (untuk bahan bangunan atau makan sirih). Jumlah dan komposisi bahan pengendap dapat berubah tergantung kondisi air yang diolah. Berapa jumlah yang tepat yang diperlukan untuk mengendapkan sangat tergantung kepekatan kandungan kimiawi air tersebut (berdasarkan pengujian dengan air teh). Bila kandungan kimiawi tidak terlalu pekat maka jumlah bahan kimia yang digunakan dapat dikurangi. Cobalah dahulu dengan satuan terkecil.
b. Bahan Penyaring
Bahan penyaring berupa : pasir hitam (diameter 0,3 – 1,2 mm), kerikil (diameter 12 – 30 mm), ijuk, dan arang aktif 9arang dari batok kelapa atau kayu yang dihaluskan). Bila tidak tersedia pasir yang memenuhi syarat dapat digantikan dengan zeolit yang banyak dijual di pasaran.
c. Bahan Unit Pengolahan
    • 2 buah drum plastik (masing-masing kapasitas 100 liter), bila drum terbuat dari kaleng sebaiknya bagian dalam dilapisi dulu dengan semen untuk mencegah karat.
    • Kayu atau besi untuk rak
    • Keran 2 buah
    • Pipa paralon untuk mengalirkan air
    • (Bahan unit pengolahan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan)
    •  
    2. Pengolahan Air
      • Buatlah unit pengolahan air seperti terlihat pada gambar
      • Bahan-bahan yang akan digunakan sebagai penyaring dicuci bersih dengan membilas berulang kali dan terahir dengan air panas. Kemudian susun dalam bak kedua seperti pada gambar.
      • Siapkan bahan pengendap dalam dua wadah : pada wadah pertama , Larutkan kaporit dan kapur sebanyak yang dibutuhkan ke dalam setengah liter air hangat. Aduk hingga terlarut. Dalam wadah yang kedua, larutkan tawas dengan setengah liter air hangat.
      • Masukkan air yang akan diolah ke dalam bak pertama sampai penuh. Kemudian tambahkan larutan pengendap dari wadah pertama (campuran kaporit dan kapur) aduklah. Biarkan beberapa saat. Kemudian masukkan larutan pengendap dari wdah kedua (tawas). Biarkan sampai 2 jam hingga semua zat pengotor atau ion-ion mengendap. Lamanya pengendapan ini tergantung banyaknya zat pengotor, jika hanya sedikit tentu akan lengkap mengendap dalam waktu yang kurang dari 2 jam.
      • Setelah lengkap mengendap alirkan air perlahan-lahan ke tangki penyaring. Tangki penyaring tersebut telah diberi alas penyaring Penyaring ini berfungsi untuk menyaring endapan dan menyerap bau yang terdapat dalam air (misalnya bau kaporit berlebih). Air yang dihasilkan, sebelum diminum harus dimasak/didihkan terlebih dahulu Pemeliharaan
      • Pemeliharaan
    Bila air yang keluar telah keruh dan alirannya kurang lancar berarti dalam saringan sudah banyak kotoran yang terperangkap. Oleh karena itu unit pengolahan air harus dibersihkan. Keluarkan semua bahan-bahan penyaring dan dicuci berulang kali hingga air cucian terlihat bersih. Gunakan air panas pada bilasan terahir. Setelah itu bahan penyaring disusun kembali seperti semula.

    Selasa, 15 Maret 2011

    WATER TREATMENT


    Raw water
    Sources of raw water supply :
    1. Surface waterEg : river, lakes, ponds, ect
    1. Ground water (tube well)
     Different source contains varying amount of organic & inorganic materials, in the form of :
    * suspended solids (clay, silt)
    * soluble solids (dissolved colour, hardness, silica)

    Impurities must be removed prior the use for domestic & industrial use (boiler, cooling tower, process)

    In water clarification, the followings can take place :
    * removal of colloidal suspended solids & colour
    * removal of iron & manganese (thru' efficient method)
    * reduction of organic materials (taste/odor)
    * TDS (Total disolved solid) will not reduce, but increase if alum/iron salt is used
    * Chlorine will increase if chlorination is used

    The jar test is a common laboratory procedure used to determine the optimum operating conditions for water or wastewater treatment. This method allows adjustments in pH, variations in coagulant or polymer dose, alternating mixing speeds, or testing of different coagulant or polymer types, on a small scale in order to predict the functioning of a large scale treatment operation. A jar test simulates the coagulation and flocculation processes that encourage the removal of suspended colloids and organic matter which can lead to turbidity, odor and taste problems.
    We must do jar test  before treatment, this is for know type of chemical is suitable, howmany types of chemical to be used, how much to add, sequence of adding chemicals, and what will be the treated water quality.