Selasa, 30 Desember 2014

ANALISA KADAR AIR PADA INTI SAWIT

Tujuan :
Kadar air atau moisture pada inti sawit (kernel) diperlukan untuk mengetahui efisiensi dari proses pengeringan inti sawit dan mengetahui kualitas dari inti sawit yang di produksi.

Peralatan :
1. Petri dish dengan diameter 95 mm
2. Analytical balance
3. Blender

4. Electric oven
 
5. Dessicator dan silica gel


Prosedur :

1. Seleksi secara random 50 inti sawit utuh (whole kernel)
2. Timbang petri dish yang telah bersih mendekati 0,0001  gr (W1)
3. 50 kernel di potong setengah, kemudian di masukkan dalam blender sampai ukuran kurang dari 1 mm
4. Masukkan kernel di dalam dish kemudian timbang  10 sampai 12 mendekati 0,0001  gr kernel (W2)
5. Masukkan sampel ke dalam oven pada 103 +/- 2 degree selama 4 jam
6. Dinginkan dalam desikator 30 menit.
7. timbang mendekati 0,0001  gr (W3)


Calculation :

% moisture = (W2 - W3)/(W2 - W1) x 100



ANALISA KADAR KOTORAN  PADA INTI SAWIT


Tujuan :
Untuk mengetahui mutu dari inti sawit (kernel) atau dirt content. Selain itu dapat juga mengetahui inti sawit yang pecah (broken kernel).


Peralatan :
1. Timbangan elektrik mendekati 0,1 gr.
Image result for timbangan digital
2. Meja porselin/keramik untuk menyortil




Prosedur :


1. Timbang 1 kg sampel kernel mendekati 0,1 gr (W1)
2. sampel di sortil atau dipisah-pisah kemudian di kumpulkan menjadi :
    a. kernel utuh (whole kernel)
    b. kernel pecah (broken kernel)
    c. nat yang pecah separuh (half cracked nuts)
    d. nat utuh (whole nut)
    e. cangkang (loose shell)
    f. cangkang yang kecil-kecil (debris)
    g. batu (stones)
3. Nat yang pecah separuh dan nat utuh dipecahkan dengan hati-hati (untuk menjaga kernel di dalamnya jangan pecah. Kemudian cangkangnya di pisahkan
4. Timbang mendekati 0,1 gr):
    * cangkang (loose shell) & cangkang yang kecil-kecil (debris) (W2).
    * cangkang dari nat utuh (shell from whole nuts) (W3)
    * cangkang dari nat pecah (shell from half cracked nuts) (W4)
    * stones (W5)
    * Kernel pecah (broken kernel) (W6)




Calculation :


% Dirt and loose shell (kadar kotoran inti sawit) =  W2/W1 x 100%
% shell from whole nut (cangkang dari nat utuh) = W3/W1 x 100%
% Shell from half cracked nut (cangkang dari nat pecah) = W4/W1 x 100%
% Stone (batu) = W5/W1 x 100%
% Kernel pecah (broken kernel) = W6/W1 x 100%


Total dirt (total kadar kotoran inti sawit) = (W2 + W3 + W4 + W5)/W1  *  100%



Senin, 29 Desember 2014

ANALISA KADAR KOTORAN PADA MINYAK SAWIT



Tujuan :
Kadar kotoran  (impurities content atau insoluble impurities) pada minyak kelapa sawit (CPO) adalah untuk menilai kadar kotoran dalam minyak yang berupa zat yang tidak larut dalam pelarut organic yang telah ditentukan, kemudian disaring dengan media penyaing dan dicuci dengan pelarut tersebut, dikeringkan lalu ditimbang.




Peralatan :
1. Porcelain gooch crucible, inside diameter 20 mm dan kapasitas 35 ml

2. whatman's glass fibre filter paper, GF/B diameter 2,5 cm

3. electric oven terus menerus pada 103 ± 2 °C





4. desikator dengan silica gel aktif





5. Vakum filter flash 1 litre dengan adaptor dan ring untuk gooch crucible dan vacumm pump



6. Erlenmeyer 250 ml



7. Analytical balance dengan ketelitian 0,0001 gr



Reagents :
Hexane




Prosedur :
1. Tempatkan glass fibre filter pada gooch crucible dan cuci dengan 10 ml hexane.
2. masukk dalam oven 103 ± 2 °C selama 30 menit
3. Dinginkan crucible dalam desikator selama 30 menit dan timbang mendekati 0,0001 gr (W1)
4. Timbang Erlenmeyer yang sudah bersih dan kering mendekati 0,0001 gr (W2)
5. Timbang 20 gr mendekati 0,0001 gr minyak cair kedalam Erlenmeyer (W3)
6. Tambahkan  100 ml hexane yang sudah di destilasi dan putar supaya homogen
7. biarkan 5 menit sampai impurities tetap.
8. Tuangkan larutan ke dalam crucible yang sudah terangkai seperti gambar dibawah ini

9. Gunakan hexane yang sudah di destilasi untuk membersihkan sisa-sisa di dalam crucible.
10. Bila sudah bersih, angkat crucible keringkan dengan tissue paper.
11. keringkan dengan oven  103 ± 2 °C selama setengah jam.
12. Dinginkan crucible dalam desikator 30 menit.
13. timbang mendekati 0,0001 gr (W4)


Calculation :
% dirt = (W4 - W1) x 100 / (W3 - W2)
(3 decimal)



Minggu, 28 Desember 2014

ANALISA KADAR AIR PADA MINYAK KELAPA SAWIT



Tujuan :
Penentuan kadar air (moisture content) atau volatile matter pada crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit adalah untuk menilai kandungan zat menguap dalam minyak, yaitu jumlah zat/bahan yang menguap pada suhu 103 °C, termasuk didalamnya air  serta dinyatakan sebagai berkurangnya berat apabila sampel dipanaskan pada suhu 103 °C.



Peralatan :
1. Electric oven  yang bisa menjaga secara terus menerus temperatur pada 103 ± 2 °C.
2. Glass crystallising dish, diameter 70 mm dan tinggi 50 mm.
3. Dessicator dengan silica gel aktif.

4. analytical balance, akurasi 0,0001 gr
5. Spatula
6. sarung tangan tahan panas




Prosedur :
1. Tempatkan dish yang sudah bersih ke dalam oven untuk dikeringkan dalam oven pada temperature 103 ± 2 °C.
2. Pakai sarung tangan tahan panas kemudian diinginkan dalam desikator setengah jam
3. timbang dish yang telah dingin mendekati 0,0001 gr (W1)
4. timbang 10 ±  gr minyak cair ke dalam dish
5. timbang dish yang sudah ada minyak mendekati 0,000 gr (W2)
6. Masukkan minyak dalam oven pada 103 ± 2 °C selama 3 jam.
7. Setelah 3 jam, pindahkan minyak ke dalam desicator selama setengah jam.
8. Timbang kembali (W3)

Perhitungan :

% moisture (volatile matter) =  (W3 - W2) x 100 / (W2 - W1)